9jqevJBodSbbMfiMLP15Z2iuLHJ07dWxMRgBhW0R
Bookmark

Cara dan syarat taubat Nasuha yang benar

 


     Ada hal-hal yang harus diperhatikan oleh hamba ketika menjalani taubat:


1. Nyesal.


     penyesalan akan mendorong seorang hamba agar ia tidak ingin mengulangi perbuatannya kembali, hanya dengan perasaan penyesalan yang sangat mendalam seorang hamba akan merasakan bahwa taubatnya benar-benar, tanpa ada perasaan menyesal dari perbuatan dosa yang ia lakukan maka akan ada lagi niatan buruk di hati seorang hamba di kemudian hari.


2. Tekad bulat.


     Memiliki tekad yang kuat tidak akan mengulangi perbuatan yang sama di kemudian hari adalah salah satu rukun taubat supaya diterima oleh Allah subhanahu wa ta'ala, jika di suatu hari ia mengulangi perbuatannya yang terlaknat tersebut, maka ia harus bertekad lagi untuk tidak mengulanginya kembali, maka dari sini seorang mukmin dilarang berputus asa dari rahmat Allah subhanahu wa ta'ala, jika ia terjatuh dalam perbuatan maksiat yang sama.


3. Mencabut diri dari dosa.


     Mencabut diri dari perbuatan maksiat harus dilakukan pada saat itu juga. kesimpulannya, ketika seseorang meminum khamr dan dan ia masih meninggalkan setengah botol, maka ketika ada niatan taubat ia harus meninggalkan setengah botol sisanya, karena taubat harus dilakukan dengan segera.


    Anda dapat mengkiaskan contoh diatas dengan perbuatan dosa yang lain seperti perzinaan, di saat melakukan perbuatan terkutuk tersebut lantas ia ada niatan kembali pada Allah maka ia harus mencabut penisnya dari perbuatan maksiat karena taubat harus dilakukan dengan segera.


     Tiga rukun tobat di atas adalah jika berhubungan dengan hak hak sang maha kuasa, namun jika perbuatan dosa ada hubungannya dengan bani adam maka ada satu syarat yang harus terpenuhi yaitu meminta maaf dan mengembalikan barang yang ia dholimi. 

Post a Comment

Post a Comment