9jqevJBodSbbMfiMLP15Z2iuLHJ07dWxMRgBhW0R
Bookmark

Kisah Uwais Al - Qarni

 


     Rasulullah Saw menyebut kepada para sahabat keistimewaan dan ciri–ciri Uwais Al Qarni, ia tidak dikenal di bumi tapi terkenal di penduduk langit, Rasulullah Saw berpesan kepada Sayyidina Umar dan Sayyidina Ali, “Apabila kalian bertemu dengan Uwais Al Qarni maka mintalah supaya dia memintakan ampun untuk kalian berdua”.


     Selama sepuluh tahun Sayyidina umar dan Sayyidina Ali mencari Uwais Al Qarni, tapi mereka tidak menemukannya, hingga di akhir tahun Sayyidina Umar wafat, beliau berdiri di atas gunung Abi Qubais berseru dengan suara yang lantang, “wahai orang Yaman, adakah di antara kalian yang bernama Uwais?”


     Maka berdirilah orang tua berjenggot panjang berkata, “kami tidak tahu Uwais, tapi ada keponakan saya bernama Uwais, dia tidak dikenal, sedikit hartanya ia menjaga unta kami dan hina di antara kami.”


     Orang tua itu menunjukan tempat Uwais berada ketika itu, ia berada di Arafah, ternyata Uwais sedang melakukan shalat di sekitar  unta–unta yang dia kembalakan, kemudian Sayyidina Umar dan Sayyidina Ali mengikat himarnya dan mengucapkan salam kepada Uwais, “assalamualaikaum warahmatullahi wabarakatuh”


     Uwais mempercepat shalatnya kemudian menjawab salam, “anda siapa?” tanya keduanya, “pengembala unta dan orang yang di upah oleh kaum,” jawab Uwais.


     “kami tidak bertanya soal pekerjaan dan pengembalaan unta dan kontrak kerja, siapa namamu?” hamba Allah Swt jawab Uwais, kami tahu semua yang ada di langit dan di bumi adalah hamba Allah swt, siapa nama mu yang di berikan oleh ibumu padamu?” wahai dua orang, apa yang kalian inginkan dariku?”


     Maka Sayyidina Umar dan Sayyidina Ali menjelskan bahwa Rasulullah Saw menyebutkan ciri–ciri Uwais dan bahwa di pundaknya yang kiri ada belang, kemudian mereka berdua meminta Uwais untuk menunjukan pundak kirinya, Uwais pun memperlihatkannya, ternyata benar di pundak kirinya ada belang.


     Langsung Sayyidina Umar dan Sayyidina merangkul dan menciumi Uwais, mereka berdua meminta Uwais untuk  memohonkan istighfar kepada Allah Swt untuk mereka berdua, sesuai pesan Nabi.


     “Siapa kalian berdua?” Tanya Uwais kemudian, Sayyidina Ali berkata, “adapun ini Umar amirul mu’minin, kalau saya Ali bin Abi Thalib, maka Uwais berdiri dengan hormat sembari berkata, “Assalamu’alaikum ya amiral mu’min wa rahmatullahi wabarakatuh untuk wahai putra Abu Thalib.”

Post a Comment

Post a Comment