Kali ini saya akan membahas tentang buaya kuning yang berasal dari Kalimantan, buaya yang dimaksud disini bukanlah buaya pada umumnya, tetapi adalah jelmaan dari jin.
Tak jarang ditemui para warga yang masih memberi makan buaya kuning tersebut, padahal itu adalah peninggalan dari nenek moyangnya pada zaman dahulu, dari pengakuan para orang yang mempunyai buaya, mereka mengakui ingin sekali lepas dari ikatan perjanjian nenek moyang mereka dengan buaya ghaib.
Asal usul buaya kuning / ghaib
Dari beberapa cerita para warga dapat disimpulkan, bahwa buaya kuning kebanyakan berasal dari "Kalua", nama salah satu dari kecamatan kabupaten Tabalong.
Tujuan memelihara buaya kuning / ghoib
Tujuan para nenek moyang untuk memelihara buaya kuning dengan maksud menjaga diri mereka dari serangan Para penjajah dan juga menjadi alat transportasi di waktu itu, karena memang Kalimantan memiliki banyak sungai.
Memang kalau kita pikirkan terasa mustahil untuk menaiki buaya dan menjadikannya Sebuah alat transportasi, Tetapi menurut kesaksian para tetua bahwa memang faktanya begitu.
Perjanjian dengan buaya jelmaan jin
Seperti yang kita ketahui bahwa setiap kita mengambil keuntungan dari makhluk Alam Sebelah, pasti di situ ada perjanjian, perjanjian dari buaya kuning berbeda-beda tiap orangnya, salah satunya adalah menyiapkan kopi hitam setiap ada acara di rumah orang yang memiliki perjanjian dengan buaya.
Bahkan perjanjian ini terus menerus, keturunannya akan terus-menerus diikuti oleh buaya jelmaan Jin tersebut, dengan maksud melindungi keturunan orang yang telah membuat perjanjian.
Jika perjanjian tidak dipenuhi seperti membuatkan kopi hitam, ketan merah dan lain-lain, maka salah satu dari keturunan orang yang berjanji dengan buaya akan kerasukan, buaya jelmaan Jin ini pun akan menyampaikan keinginannya lewat salah satu orang yang kerasukan.
Post a Comment