9jqevJBodSbbMfiMLP15Z2iuLHJ07dWxMRgBhW0R
Bookmark

Sejarah dan keutamaan Burdah

 


     Siapa yang tidak mengenal dengan kumpulan qasidah Burdah yang berisi pujian kepada Rasulullah Saw, dikarang oleh Imam Al bushiri, sholawat ini memiliki cerita menarik dari awal pengarangannya hingga beberapa fadhilat orang yang membacanya.


Awal mula Imam Al bushiri mengarang Burdah


     Imam Al bushiri, adalah seorang penyair yang terkenal dengan kehebatannya di dalam merangkai bait-bait syair pujian, Imam Al bushiri merangkai syair untuk memuji para pejabat dan raja.


     Hingga suatu hari Imam Al bushiri, terkena penyakit lumpuh setengah badan, di dalam tidurnya Imam Al Bushiri, bermimpi Rasulullah Saw dan memerintahkan beliau untuk mengarang syair pujian untuk baginda Rasulullah Saw, akhirnya pada tahun sekitar enam hingga tujuh Hijriyah, Imam Al Bushiri menyelesaikan karangan Burdahnya dengan isi sepuluh bab.


     Setelah menyelesaikan karangannya Imam Al Bushiri, bermimpi ketika tidurnya di selimuti oleh Rasulullah Saw dengan Burdah yang berarti mantel, dari sinilah pengambilan nama dari syair-syair karangan Imam Al Bushiri, setelah diselimuti oleh Rasulullah Saw akhirnya penyakit beliau sembuh total.


Keutamaan syair Burdah


     Sholawat Burdah sangat bermanfaat untuk dibaca ketika kita di dalam suatu masalah atau ada memiliki suatu hajat yang penting, tetapi membacanya harus dengan adab seperti berwudhu, menghadap kiblat serta memakai wewangian.


     Pernah suatu ketika kota Hadramaut tertimpa oleh paceklik yang panjang, membuat para hewan buas turun ke kota Hadramaut dan berkeliaran di jalanan, atas perintah seorang tokoh Habaib di kota Hadramaut, yang memerintahkan para warganya untuk membaca Burdah, akhirnya mereka aman dari gangguan hewan buas yang berkeliaran.

Post a Comment

Post a Comment