9jqevJBodSbbMfiMLP15Z2iuLHJ07dWxMRgBhW0R
Bookmark

kisah Manaqib Wali Katum dan karomahnya - Tabu Darat Barabai Kalsel

 


    Muhammad Ramli Bin Katutut, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Wali Katum, memiliki keseharian yang diperuntukkan untuk beribadah kepada Allah Swt, bahkan beliau tidak bekerja, jika ada makanan maka beliau makan dan jika tidak ada maka beliau pun akan berpuasa.

    Walaupun di dalam kehidupan sederhana, Wali Katum tidak pernah meminta-minta kepada seseorang, di dalam kehidupannya beliau jarang sekali keluar dari rumahnya atau tempat khalwatnya, sehingga sangat sedikit terekspos oleh masyarakat.

    Jika beliau melakukan perjalanan Maka Tak lupa untuk selalu membawa Alquran dan selalu membacanya ketika singgah di suatu tempat singgahnya.

    Muhammad Ramli Bin Katutut, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Wali Katum, meninggal pada tanggal 24-06-1982 Masehi bertepatan pada 29 Sya'ban 1402 Hijriyah, wafat di usia kurang lebih 70 tahun.

    Makam wali katum terletek di  Jl. Tabu Darat Hilir, Tabudarat Hulu, Labuan Amas Sel., Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan.

    Yang berjarak 13 Km dari kota Barabai, untuk akses jalan sudah ber aspal dan fasilitas makam lengkap.

Asal usul nama Wali Katum

     Asal sebutan dari kata Katum diambil dari bahasa Arab Kitman yang berarti tersembunyi.

Kisah Karomah Wali Katom

    Menceritakan kembali cerita Datu (Orang tua Nenek saya)pernah bercerita langsung kepada saya mengenai salah satu karomah wali Katum :
Suatu hari ada beberapa orang tamu berkunjung kerumah beliau, kebetulan di pekarangan samping rumah wali katum ada pohon durian yg sedang berbuah lebat.

    setelah cukup lama berbincang di rumah, saat tamu tersebut mau pulang dan berada dipekarangan rumah, salah seorang tamu tersebut bertanya kepada Wali Katum : "adakah buah durian yang sudah matang?" tanya tamu sambil melihat ke atas pohon durian.

     Wali Katum tersenyum kemudian memandangi ke atas pohon durian tersebut dan memandangi buah durian satu persatu, dan tiba-tiba jatuhlah satu biji buah durian yang kulitnya berwarna agak kekuningan. "Nah.. ini yang matang..." jawab Wali Katum sambil tersenyum dan memberikan buah tersebut buat tamunya. begitulah salah satu karomah yg diberikan oleh Allah SWT kepada beliau.
Demikian cerita dari Datuk saya semasa beliau masih hidup.


Sumber:Deltasari01@gmail.com


Post a Comment

Post a Comment