9jqevJBodSbbMfiMLP15Z2iuLHJ07dWxMRgBhW0R
Bookmark

Fakta  menarik tentang Mandau terbang Suku Dayak Kalimantan


    Parang Mandau adalah senjata khas Tradisional orang Dayak, sudah menjadi pemandangan umum orang Dayak ketika melakukan kegiatannya dalam sehari hari selalu membawa parang di sebelah pinggangnya, untuk perlindungan diri dan mempermudah kegiatan sehari – hari.


     Pada kesempatan kali ini saya akan membahas dan mengulas sekilas tentang Parang Mandau yang bisa terbang dan membunuh targetnya dengan begitu akurat.


     Setalah terjadinya peperangan antar etnis yaitu warga Dayak Vs Madura yang terjadi pada 18 Februari 2001, yang menelan banyak korban, maka muncullah kisah heboh tentang parang Mandau orang Dayak, yang bisa terbang dan menarget musuhnya dengan tepat sasaran, kita hanya berfocus tentang kisah parang Mandau orang Dayak yang bisa terbang dan tidak membahas tentang akar masalah terjadinya peperangan antar dua etnis tersebut lebih dalam.


     Parang Mandau adalah simbol keberanian, persatuan, dan ke adilan bagi masyarakat Dayak, parang Mandau  yang bisa terbang dan menarget musuhnya bukanlah parang Mandau yang biasa di bawa di pinggang orang Dayak, tetapi parang ini adalah parang yang khusus hanya di miliki oleh para kepala suku orang Dayak dan orang sakti disuku mereka.


     Senjata parang terbang juga tidak akan digunakan kecuali didalam ke adaan mendesak yang mengharuskan kepala suku mereka turun tangan dan mengeluarkan parang tersebut.


     Dalam tradisi masyarakat Dayak setiap kepala keluarga mereka memiliki parang Mandau khusus yang hanya dikeluarkan ketika dalam keadaan genting saja, bahkan ada yang mengatakan, ketika parang sudah keluar dari tempatnya (kompang parang), maka parang tersebut harus memakan korban sebelum di masukan kembali ke dalam tempatnya.


     Itulah sekilas tentang kisah parang Mandau yang bisa terbang dan menarget musuhnya sesuai sasaran, tidak semua orang Dayak bisa melakukan hal ini, hanya orang tertentu seperti kepala suku mereka yang bisa melakukan parang Mandau terbang.


     Orang Dayak yang seperti saya ketahui mereka sangat ramah dan menghormati para tamunya, seperti ketika teman saya melakukan perjalanan menuju Gunung Meratus di kota Barabai, Kalimantan Selatan, mereka ikut beristirahat di rumah warga Dayak, karena teman saya beragama islam maka tuan rumah dari pihak Dayak menyediakan tempat makan khusus bagi para tamunya yang beragama islam dan mereka juga melayani para tamunya dengan baik.

Post a Comment

Post a Comment