Kh. Musyafa Kaliwungu tinggal di desa Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, dalam kesehariannya Mbah Syafa berpakaian dengan pakaian yang sederhana, dan terkadang berkelakuan aneh sehingga di masyarakat ada yang menyebut Mbah Syafa sebagai orang gila, disebabkan tingkah lakunya yang terkadang-kadang aneh dan menyalahi adat, beliau hidup di sekitaran tahun 1920 M sampai dengan 1969 M.
Terbungkarnya kewalian Kh. Musyafa Kaliwungu
Suatu ketika datanglah seorang yang baru menyelesaikan ibadah haji ke desa Kaliwungu untuk bertemu kepada Mbah Syafa, untuk menyerahkan buah yang dititipkan oleh orang di Mekkah untuk Mbah Syafa.
Orang di Mekkah yang menitipkan buah kepada orang yang selesai menunaikan ibadah haji dan akan berpulang ketanah air berkata: "kasihkanlah buah ini kepada Mbah Syafa yang baru saja juga menyelesaikan ibadah haji pada tahun ini".
Berita tentang naik hajinya Mbah Syafa, membuat heboh masyarakat sekitar,bkarena mereka bingung bagaimana mungkin beliau menunaikan ibadah Haji, Sedangkan untuk kehidupan sehari-harinya saja pas-pasan.
Mendengar penuturan cerita tersebut masyarakat mulai berubah pandangannya, yang dulunya menganggap Mbah Syafa orang aneh sekarang mereka meyakini bahwa beliau adalah salah satu kekasih Allah Swt.
Kisah Karomah Mbah Syafa
Ketika sedang terjadinya serangan mortir dari tentara Jepang yang mengarah desa tempat tinggalnya Mbah Syafa, membuat masyarakat desa tersebut panik dan berlindung ke berbagai tempat, tetapi tidak dengan Mbah Syafa beliau lalu Mengambil buku yasinnya dan membacanya secara keras.
Maka tak selang beberapa menit serangan mortir dari tentara jepang berhenti menyerang desa tersebut, berkat bacaan Yasin Mbah Syafa.
Post a Comment