9jqevJBodSbbMfiMLP15Z2iuLHJ07dWxMRgBhW0R
Bookmark

kisah nyata orang yang mengamalkan Ratibul Haddad


    
Dikisahkan ada salah satu seorang yang rajin mengamalkan wirid Ratibul Haddad karnagan Imam Abdullah Bin Alwi Al Haddad. Orang ini berasal dari kota Pasuruan Jawa Timur.

    Dalam kesahariannya dia selalu membaca wirid Ratibul Haddad, hal itu sudah dia lakuni secara rutin selama bertahun – tahun, sesibuk apapun dia selalu mengamalkan wirid tersebut.

    Pada suatu hari dia akan melakukan perjalanan dari kota Pasuruan menuju kota Bangil untuk suatu urusan, tak lupa dia selalu menyempatkan dirinya untuk membaca wirid Ratibul Haddad, sebelum melakukan perjalanannya, karena waktu itu dia akan melakukan perjalanan di malam hari.

    Ketika sedang melewati jalanan yang sepi, dia disinggah oleh seseorang yang meminta tumpangan, tanpa ragu kepada orang yang meminta tolong tersebut, maka dia memberikan tumpangan kepada seorang begal yang dia tidak ketahui.

    Ketika sudah sampai ke kota Bangil, orang yang ahli wirid kebingungan karena mendapati orang yang meminta tumpangan tadi hilang tanpa jejak dari belakangnya , dan anehnya lagi jaket yang dia pakai sobek – sobek seperti terkena sabitan benda tajam. Orang ini masih belum sadar akan apa yang menimpanya bahwa kenyataannya dia membonceng begal di malam tersebut.

    Pada keesokan harinya dia mendatangi salah satu tokoh habaib, yang berada di kota Bangil dan menceritakan apa yang telah menimpanya. Tokoh habaib itupun tersenyum dan mengatakan bahwa dia membawa seorang begal yang ingin membegalnya, tetapi gagal karena engkau selalu dengan istiqamah membaca wirid Ratibul Haddad dan tidak pernah meninggalkan membacanya. Orang tadi pun bersyukur karena selamat dari begal yang sudah siap mencelakainya. Dan keyakianan akan keajaiban wirid – wirid makin bertambah, hal itu mendorong dia agar lebih istiqamah dalam beribadah.

    Sebagaimana perkataan para ulama: Istiqamah lebih baik dari pada seribu karomah. Artinya suatu ibadah yang bisa di lakukan secara terus menerus itu lebih baik dari pada seribu karomah, serta ibadah yang sedikit tetapi dilakukan secara rutin itu juga lebih baik dari pada ibadah yang banyak tapi Cuma sekali – kali saja dilakukan.
Post a Comment

Post a Comment