9jqevJBodSbbMfiMLP15Z2iuLHJ07dWxMRgBhW0R
Bookmark

Kisah ulama yang menghina kitab Ihya


    
Kitab Ihya Liulumiddin adalah kitab yang di karang oleh Imam Ghozali, kitab tersebut sarat akan ma’na, dan menjadi kitab pilihan para Salafu Sholeh dalam hal jalan menuju kepada Allah Swt. Bahkan Imam Ghozali menyandang gelar gurunya para Alawiyin (cucunya Rasulullah Saw).

    Walaupun demikian, banyak yang mempertanyakan tentang ke abshahan hadits yang dinukil di dalam kitab Ihya oleh Imam Ghozali, tapi pada kesempatan kali ini kita tidak akan membahas masalah tersebut, tetapi kita akan berkisah tentang seorang ulama yang menghina kitab Ihya, dan insyallah pembahasan tentang otoritas Imam Ghozali akan kita bahas pada artikel yang akan datang.

    Dikisahkan ada seorang ulama yang tidak senang dengan kitab Ihya Imam Ghozali dan membakarnya serta melarang para muridnya untuk mempelajari kitab tersebut, karena tidak setuju dengan apa yang telah dituangkan oleh Imam Ghozali di dalam kitab Ihyanya.

    Namun Ketika ulama tersebut tidur di waktu malam hari dia bermimpi di datangi oleh Rasulullah Saw, dan ditangannya Nabi Muhammad Saw membawa cambukan, di dalam mimpinya ulama tersebut dimarahi karena selalu mencela kitab Ihya yang di karang oleh Imam Ghozali, kemudian di cambuk dengan cambukan yang di pegang oleh Rasulullah Saw.

    Rasa cambukan tersebut membuat ulama tersebut terbangun dari tidurnya. Ketika dia melihat belakangnya ternyata cambukan yang dia alami di alam mimpi benar adanya, karena bekas cambukan tersebut begitu nampak di belakangnnya.

    Setelah kajadian tersebut, ulama itupun bertaubat dan mulai mempelajari Kitab Ihya dan mengamalkan, serta menyuruh orang-orang untuk belajar kitab Ihya. Dalam beberapa Riwayat dikatan bahwa ulama tersebut akhirnya sampai kepada Allah Swt dan menjadi walinya, berkat mengamalakan kitab Ihya, Tetapi bekas cambukan tersebut masih ada dibelakang ulama tersebut dan tidak hilang sampai akhir hayatnya.
Post a Comment

Post a Comment