9jqevJBodSbbMfiMLP15Z2iuLHJ07dWxMRgBhW0R
Bookmark

KYAI ABD ROCHIM RUKHANI PENDIRI PONDOK PESANTREN PUTRI SALAFIYAH KAUMAN BANGIL


    Di kota Bangil banyak terdapat ulama' khumul, salah satu di antara Ulama' yang tidak menyukai ketenaran adalah Kh Abd Rochim Ruhani pendiri ponpes putri salafiyah Kauman  Bangil
pada awalnya masarakat kauman mengenal kyai Abd Rochim Ruhani sebagai penjahit sepatu di Pasar Bangil, Beliau tidak perna menampakkan dirinya sebagai seorang Kyai ( Ulama' )
Walaupun Beliau merupakan alumni santri pondok pesantren Termas, Beliau tetap Istiqomah nyantri mengikuti pemengajian Dars raucha kitab Ihya' Ulumudin  di rumah Hb Abu Bakar bin Husin Asegaf di setiap pagi hari.

    Suatu ketika Kyai Abd Rahim Ruhani bercerita kepada Hb Abu Bakar bin Husin Asegaf  tentang adanya para ibu ibu muslimat yang sering datang ke rumahnya untuk menanyakan soal fiqih khusus Bab kewanitaan.

    kemudian Hb Abu Bakar bin Husin Asegaf memberi saran kepada kyai Abd Rochim ruchani untuk membuka pondok putri, ternyata saran tersebut sesuai dengan niat dan  ke inginan  hati beliau.

    Pada tahun 1950 berdirilah pondok pesantren putri Salafiyah di Kauman Bangil,  dengan harapan agar para santriwati yang beliau didik nantinya bisa menjadi Dai perempuan yang khusus menerangkan tentang Bab kewanitaan kepada ibu ibu muslimah lainya.

    Karena Ibu Ibu merupakan dasar pendidikan keluarga yang dapat merubah keadaan, dari jahil menjadi Alim,   sehingga dari peran Ibuklah negara Indonesia menjadi lebih Baik dan Maju serta kuat Iman taqwanya.

    Setelah pondok pesantren putri Salafiyah berdiri, Kyai Abdur Rachim tetap bekerja di pasar sebagaimana lazimya, namun beberapa tahun kemudian Beliau berhenti sebagai penjahit kulit sepatu, dan beralih profesi khusus berkhitmat mengajar ilmu agama di ponpes putri salafiyah yang baru Beliau kelola sendiri.

    Al kisah setelah adanya bangunan pertama pondok, Hb Abu Bakar bin Husin Asegaf senantiasa memberikan Doa restu khusus kepada Kh Abd Rochim Ruhani, kemudian berkat Doa Restu dari Hb Abu Bakar bin Husin Asegaf selaku Ulama' sepuh di kota Bangil, maka pondok pesantren putri yang baru Beliau kelola di beri nama " PONDOK PESANTREN PUTRI SALAFIYAH" dengan harapan nantinya pondok tersebut memperoleh barokah dari para Ulama' salaf sampai kepada Rasulullah Muhammad Saw.

    Sebagai bukti rasa mahabbah dan ta' dhim Beliau kepada Hb Abubakar bin Husin Asegaf selaku itroh Ahlu Bait Nabi Muhammad Saw, maka, "setiap syarifah alawiyah yang mondok di tempat tersebut tidak di bebani biaya administrasi sepeserpun", dan tidak boleh piket atau di suruh menyapu seperti santriwati lain pada umumnya.

    Hal itu merupakan bentuk mahabbah dan ta'dhim beliau kepada Itroh Ahlu Bait Nabi Muhammad Saw, sampai saat ini yang di teruskan oleh putra putri dan cucu Kh Abdul Rahim Ruhani.
Atas dasar Mahabbah dan Ta'dhim Beliau kepada para Habaib Ahlu Sunnah Wal Jamaah selaku itroh Ahlu Bait Nabi saw, ternyata pondok putri salafiyah Bangil mendapat Barokah, sehingga ponpes putri Salafiyah Kauman Bangil terus  tumbuh dan berkembang menyebar ke seluruh jawa bahkan ke seluruh Indonesia.

    Hasilnya, banyak di antara istri para kyai yg memiliki ponpes salaf di jawa timur dan Madura merupakan alumni ponpes putri salafiyah Bangil.

Kemudian pada th 1977 Kh Abd Rochim Ruchani telah pulang ke Rahmat Allah dan di makamkan di pemakaman Dawur desa Kauman Bangil.

اللهم اغفرله وارحمه وعا فه واعف عنه

    Dari pondok tersebut telah banyak melahirkan para Santri wati menjadi Ulama' wanita yang terus mengangkat derajat Beliau ke maqam yang paling tinggi ke dudukanya di Surga Allah Swt.
Semoga cerita ini menambah kecintaan kita kpd para Habaib dan Para Kyai, dengan harapan agar nanti di kumpulkan bersama mereka dan bersama Nabi Muhammad Saw...al fatihah.
Post a Comment

Post a Comment