9jqevJBodSbbMfiMLP15Z2iuLHJ07dWxMRgBhW0R
Bookmark

Perbedaan Antara Bisikan Malaikat dan Iblis


    
Sudah jelas dan di ketahui bahwa Malaikat dan Syaithan sama-sama membisiki hati manusia, hanya saja bisikan itu samar, antara baik atau buruk.oleh sebab itu, maka wajib mengetahuinya. Dan di antara macam bisikan itu ialah:

1. Lintasan yang sudah jelas di ketahui yang bertujuan untuk mengajak kepada kejelekan maka namanya waswas Syaithan.
2. Lintasan yang sudah jelas di ketahui untuk mengajak kepada kebaikan maka namnya ilham Malaikat.
3. Lintasan yang masih bimbang apakah dari Malaikat atau dari Syaithan.

    Maka di antara tipu daya Syaitan ialah membungkus kejelekan dengan bungkus kebaikan dengan tujuan untuk membinasakan manusia. Dan untuk membedakan tipu daya yang seperti ini sangat sulit, karena Syaithan tidak mampu mengajak manusia untuk melakukan kejelekan dengan secara terang-terangan. maka akhirnya Syaithan membungkus kejelekan dengan bungkus kebaikan, seperti Syaithan mengatakan kepada orang alim dengan jalan memberi nashihat apa kamu tidak melihat makhluk, mereka mati dalam kebodohan, binasa karena kelalaian dan mereka masuk neraka,apa kamu tidak punya kasih sayang kepada mereka, kamu bisa menyelamatkan merika dengan cara memberi nasihat merika dan Allah swt memberimu nikmat yang berupa mata hati dan bahasa yang fasih dan kata-katamu di terima, maka kenapa kamu kufuri nikmatnaya dan kamu menghadang murkanya, karena diam dari menyebarkan ilmu Agama dan mengajak makhluk menuju jalan yang lurus.

    Maka kemudian Syaithan selalu membisikan kata-kata itu kepadanya dengan tujuan untuk merayu dia untuk berdakwah, setelah berdakwah Syaithan tidak tinggal diam, Syaithan merayu dia supaya menghias diri dan pura-pura dengan cara memperindah kata-kata dan menampakan kebaikan dan Syaithan mengatakan kepadanya kalau kamu tidak lakukan hal itu maka kata-katamu tidak di terima dan merika tidak mendapatkan petunjuk kepada kebenaran. 

    Maka Syaithan selalu membisikan kata-kata itu kepadanya sehingga dia tidak sadar bahwa dia sudah jatuh dalam riya, mencari perhatian manusia supaya di teriama, mencari kelezatan kedudukan, berbangga-bangga banyak pengikutnya dan ilmu.

    Dan akhirnya memandang manusia dengan pandangan menghina,dan dia punya dugaan bahwa tujuannya itu kebaikan dan dia punya kedudukan yang tinggi di sisi Allah swt, padahal dia berada dalam murka Allah swt. 
Post a Comment

Post a Comment