9jqevJBodSbbMfiMLP15Z2iuLHJ07dWxMRgBhW0R
Bookmark

Raden Rahmad (MBAH KUOSO) Kota Bangil

RADEN RAHMAD PERNA BERKUASA DI KOTA BANGIL, DENGAN SEBUTAN MBAH KUOSO

    Menurut buku sejarah karya Prof Selamet Mulyono yang di nukil oleh Nur Ahmad Prihantono dalam bukunya yang berjudul Bangil Tempo dulu mengatakan bahwa Raden Rahmad perna berkuasa di kota Bangil ( Pasuruan satu) pada tahun 1447 M.

    Al kisah menurut sejarah lisan, ketika Raden Rahmad berdakwa atau mengislamkan keluarga Ningrat di kraton Mojopahit, hasilnya kurang maksimal yakni hanya memperoleh beberapa orang ningrat di kerajaan Mojo Pahit, namun setelah Raden Rahmad memperistri salah satu putri Adipati Tuban yang bernama "Ni Ageng Manila, kemudian Raden Rahmad di beri kekuasaan di daerah Muslim kota Bangil pada tahun 1447 M.

    Sejak berkuasa di kota Bangil, Raden Rahmat mendapat dukungan secara  Moril dari Rakyat Bangil, itulah sebabnya kekuasaan Raden Rahmat di Bangil di sebut MBAH KUOSO. 
kemudian Raden Rahmat bertambah  Mashur ketika Beliau mendakwakan ajaran agama Islam dari Bangil ke Ampel Denta.

    Maka sejak dari Ampel Denta, gama Islam terus bertambah dan berkembang ke wilayah barat pulau Jawa, mulai dari Ampel Denta Surabaya hingga ke Cirebon Jawa Barat, sehingga agama Islam sebagai agama mayoritas di pulau jawa, berkat peran dakwa Sunan Ampel yang bantu oleh para sunan lainya. 
Al kisah menurut sejarah lisan pula, Raden Rahmad mengenal masarakat Bangil sudah dulu memeluk Agama Islam, dari pengalaman memimpin masarakat Bangil,  beliau lanjutkan sebagai bekal dakwanya ketika berada di Ampel Denta.

    Di antaranya langkah dakwah pertama adalah,  mengajak musyawarah dan membaiat anak anaknya yang juga sebagai Wali Allah,, maka musyawarah dan Baiat itulah di kenal  dengan istilah Sura dan baia atau di sebut Sura baia yang kini menjadi "Surabaya", kisah itu dahulu, di ambil dari cerita lisan orang orang sholeh kota Bangil.

    Dalam cerita yang lain Raden paku atau Sunan Bonang Tuban,  juga berpesan kepada salah satu santrinya dengan memberi bongkahan kayu untuk di gunakan memulai dakwanya membangun cikal bakal pondok pesantren yang kini di beri nama "Cangaan"
hal itu merupakan perintah dari Sunan Bonang yang perna mendengar dari ayahnya bernama Raden Rahmad  (Sunan Ampel) agar memulai  dakwa agam Islam dari kota Bangil, mengingat di Bangil sudah ada komunitas muslim sebagai agama minoritas di pulau jawa.

    Kemudian pada abad ke 15/16 M berdirilah cikal bakal pondok pesantren Cangaan Bangil  sebagai  pondok yang pertama dan tertua di Indonesia, kemudian muncul berikutnya pondok pesantren sidogiri sebagai  peradaban Islam yang berkembang ke wilayah pesisir timur pulau Jawa, melalui pondok pesantren.

    Dengan demikian ajaran Islam dari Bangil di bawa oleh para wali songo berkembang ke wilayah barat pulau jawa, sedangkan para Ulama murid dari sunan Bonang yang mendakwakan ajaran agama Islam lewat kota Bangil berkembang ke wilayah Timur pulau jawa. itu sebabnya kota Bangil di sebat sebagai pusat peradaban Islam di pulau Jawa.( Wallahu A'lam)

    Artikel ini bersumber dari tulisan facebook Fanlie, tanpa mengubah sedikitpun dari tulisan tersebut. Penulis ini memiliki nama asli Abdul Basyir, yang biasa menjadi pembawa acara kegiatan ke agamaan di Kota Bangil, Pasuruan, Jawa Timur.
Post a Comment

Post a Comment