9jqevJBodSbbMfiMLP15Z2iuLHJ07dWxMRgBhW0R
Bookmark

Tradisi Ritual Tiwah – Kalimantan Tengah

Ritual Tiwah – Kalimantan Tengah


GoresanNews - Kalimantan Tengah terdiri dari beragam suku budaya dan etnis yang tersebar di 14 kabupaten dan kota salah satu suku asli yang mendiami Pulau Kalimantan Tengah adalah suku Dayak ngaju Dayak ngaju merupakan salah satu rumpun suku Dayak sehingga kerap disebut Dayak ngaju Dayak ngaju.

Sebagaimana Dayak lainnya di Kalimantan Tengah pada mulanya menganut kepercayaan Hindu Kaharingan masyarakat Dayak ngaju sebagai warga yang Teguh memegang adat istiadat kerap melakukan ritual acara ada diantaranya upacara adat tiwah. 

Iwa merupakan suatu tradisi umat Hindu Kaharingan yang ada di desa tewang Rengas Kecamatan tewang sangalang garing Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah, upacara tiwah yaitu prosesi menghantarkan arwah sanak kerabat atau leluhur yang sudah meninggal kleut atau itu sebuah tempat yang kekal atau Abadi orang Dayak ngaju meyakini leluhur akan senang dan bahagia jika arwah mereka sudah diantar.

Mereka juga meyakini bahwa sebelum dilaksanakan upacara tiwah roh leluhur dianggap belum masuk surga tua juga dimaksudkan oleh masyarakat Dayak ngaju di Kalimantan Tengah sebagai prosesi suku Dayak untuk melepas rutas atau kesialan dari keluarga almarhum yang ditinggalkan dari pengaruh-pengaruh buruk yang menimpa. 

Melaksanakan upacara tiwah bukan pekerjaan mudah diperlukan persiapan panjang dan cukup rumit serta pendanaan yang tidak sedikit, selain itu rangkaian prosesi tua ini memakan waktu hingga berhari-hari bahkan bisa sampai satu bulan lebih lamanya ritual ini sudah dilaksanakan sejak ratusan tahun silam pekerjaan menghubungkan tulang-tulang.

Aturan-aturan khusus yang telah berlaku secara turun-temurun. Hal ini dapat kita lihat pada waktu orang-orang mengumpulkan sisa-sisa jenazah belum mulai diambil adalah bagian kepala menyusul bagian leher dan seterusnya hingga ke ujung jari-jari kaki kemudian dibungkus dan dimasukkan ke dalam wadah berupa peti kecil yang telah dipersiapkan sebelumnya. 

Sesuai dengan kepercayaan bahwa roh nenek moyang selalu mempunyai hubungan dengan orang-orang yang masih hidup utama dengan sangat lucunya makna religius dan upacara kematian adalah membangkitkan arwah untuk disucikan sekaligus diantar keinginannya. 

Jika mencermati pengetahuan ini tampak terdapat kesamaan dengan pola pengetahuan manusia pada agama-agama besar di negeri ini untuk itu sikap toleransi hendaknya selalu dikedepankan dalam menyikapi perbedaan yang ada. 

Post a Comment

Post a Comment